Home

Rabu, 09 Mei 2012

Merencanakan Kehamilan


Sudah menjadi rahasia umum bahwa hampir 40% kehamilan merupakan sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya. Padahal pemeriksaan kesehatan sebelum hamil merupakan sesuatu yang sangat penting agar kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan hal ini masih sangat rendah sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih sangat tinggi.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Beberapa penyakit yang kemungkinan menganggu proses kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga keadaan yang lebih buruk dapat cepat dihindari.
Sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium, terlebih dahulu dilakukan wawancara yang antara lain menanyakan tentang :
Riwayat penyakit sebelumnya.

Dokter akan menanyakan penyakit yang pernah diderita sebelumnya. Beberapa penyakit atau operasi terutama di daerah perut perlu dipertimbangkan untuk proses kehamilan.
Kebiasaan makan.
Dilakukan penghitungan body mass index (BMI), pantangan makanan, dan resiko terjadinya penyakit diabetes. Ditanya pula tentang kebiasaan makan dan pola makan khususnya makanan yang kurang baik untuk kesehatan seperti alkohol, makanan berlemak dan sebagainya.
Riawayat pengobatan.
Ditanyakan apakah saat ini sedang mengkonsumsi obat obatan tertentu khususnya obat obat yang berbahaya untuk kehamilan. Ditanyakan pula apakah saat ini sedang menggunakan obat obat terlarang, obat obat herbal dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan.
Ditanyakan apakah pasien pernah terpapar bahan bahan berbahaya atau racun seperti bahan kimia dan logam berat. Pernah terpapar radiasi dan bahan bahan infeksius.
Riwayat kehamilan.
Ditanyakan tentang riwayat persalinan yang pernah dilakukan sebelumnya. Riwayat masalah pada kandungan termasuk operasi yang pernah dilakukan di daerah tersebut.
Riwayat keluarga.
Ditanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah diderita oleh keluarga pasien terutama penyakit penyakit yang diturunkan seperti thalassemia, cacat saat kelahiran, gangguan hormon, penyakit darah, alergi dan sebagainya.
Riwayat psikososial.
Ditanyakan tentang riwayat kekerasan fisik yang pernah dialami, masalah ekonomi, dukungan emosional dan masalah sosial yang lain.
Sedangkan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan antara lain :
Pemeriksan laboratorium rutin.
Pemeriksaan laboratorium rutin artinya bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil antara lain : pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus Rubella, hepatitis B, pap smear, clamidia, HIV, dan GO.
Pemeriksaan laboratorium lain yang berdasarkan indikasi.
• Hepatitis C bila pasien mempunyai resiko tinggi menderita hepatitis C seperti pengguna obat obat suntik, memiliki tattoo dan menerima transfusi darah sebelum tahun 1992.
• Gula darah puasa bila pasien mempunyai resiko tinggi menderita diabetes seperti kegemukan, memiliki riwayat keluarga penderita diabetes, pernah menderita diabetes pada masa kehamilan sebelumnya, riwayat memiliki bayi dengan berat badan diatas 4 kg.
• Pemeriksaan dahak dan ronsen dada untuk pasien yang diduga menderita TBC.
• Pemeriksaan toxoplasmosis untuk mereka yang gemar memelihara kucing atau suka mengkonsumsi makanan yang setengah matang.
Tujuan utama pemeriksaan sebelum menikah atau hamil adalah meminimalkan terjadinya gangguan kehamilan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
• Menghentikan pemakaian obat obatan yang dapat menganggu kehamilan.
• Sedapat mungkin mengendalikan hal hal medis yang terjadi pada wanita tersebut dan bila perlu dilakukan konsultasi ke dokter spesialis.
• Menghindari makanan dan bahan bahan yang berbahaya bagi kehamilan.
• Diberikan vaksinasi terhadap penyakit penyakit yang dapat menganggu kehamilan.
• Dilakukan konseling bila ditemukan hal hal yang berhubungan dengan genetik atau penyakit keturunan dan dampak yang terjadi bila terjadi kehamilan.
http://www.blogdokter.net/2009/09/05/persiapan-sebelum-menikah-dan-hamil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar